Penyusun berkata, beliau adalah Abu ‘Abdullah bin Muhammad bin Dawud Ash-Shanhaji. Beliau dikenal dengan sebutan Ibnu Ajurrum. Beliau dilahirkan tahun 672H dan wafat tahun 723H
PENGERTIAN KALAM
-Al-Kalam adalah lafadz yang tersusun yang memberi faidah dengan al-wadh’u
-Kalam secara bahasa adalah ungkapan yang dengan sebabnya dapat menghasilkan suatu faidah. Sama saja baik berupa lafazh atau tidak, seperti tulisan dan isyarat.
-kalam secara ilmu nahwu, harus terkumpul empat perkara:berupa lafazh, tersusun, memberi faidah, dan sesuai dengan kaidah orang Arab.
-Makna bahwa kalam harus berupa lafazh, yakni harus berupa suara yang mengandung sebagian huruf hijaiyyah, yang dimulai huruf alif, diakhiri huruf ya`.Karena setiap dari tiga kalimat ini jika diucapkan menjadi suara yang mengandung empat huruf hijaiyyah. Adapun isyarat tidak dinamakan kalam menurut ahli nahwu, karena tidak ada suara yang mengandung sebagian huruf. Meski dia tetap dinamakan kalam oleh ahli lughah karena bisa memberikan faidah.
-Makna bahwa kalam harus tersusun artinya tersusun dari dua kata atau lebih. kecuali jika ada kata lain yang terkandung padanya. Baik kandungan kata lain padanya itu secara hakiki seperti contoh-contoh yang telah lalu atau secara perkiraan.
JENIS-JENIS KATA
-Isim secara bahasa artinya kata yang menunjukkan yang dinamai. Isim menurut istilah ahli nahwu adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada dirinya dan tidak diasosiasikan dengan waktu apapun.
-fi'il secara bahasa adalah peristiwa. Adapun fi’il dalam istilah ahli nahwu adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada dirinya dan diasosiasikan dengan satu dari tiga waktu. Tiga waktu itu adalah madhi (lampau), hal (sekarang), dan mustaqbal (akan datang).
-HURUF secara bahasa artinya tepian. Dan secara istilah ahli nahwu adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada selain kata itu
TANDA-TANDA ISIM
Tanda isim yaitu terbaca jer, tanwin, masuknya alif dan lam, dan masuknya huruf jer
-Huruf jer : و، ب، ت
و - Huruf ini tidak masuk kecuali kepada isim zhahir.
ب - Huruf ini tidak dikhususkan untuk suatu lafazh saja. Bahkan huruf ini bisa masuk kepada isim zhahir, maupun kepada dhamir
ت - Huruf ini tidak bisa masuk kecuali kepada lafazh jalalah
TANDA-TANDA FI’IL
Fi’il dikenali dengan قد، huruf sin, سو ف dan huruf ta'ta'nis sakinah
قد : fi'il madhi dan mudhore'
-fi’il madhi, maka menunjukkan salah satu dari dua makna, yaitu tahqiq (sungguh) dan taqrib (hampir).
-fi’il mudhari’, maka menunjukkan salah satu dari dua makna juga, yaitu taqlil (jarang) dan taktsir (sering).
sin dan saufa hanya masuk kepada fi'il mudhore
Adapun huruf ta` ta`nits yang disukun hanya masuk kepada fi’il madhi, tidak selainnya. Tujuan huruf ini adalah menunjukkan bahwa isim yang disandarkan fi’il madhi ini kepadanya adalah muannats.
Beliau melewatkan tanda fi’il amr. Yaitu yang menunjukkan kepada permintaan dan bisa menerima huruf ya` mukhathabah atau nun taukid.
Komentar
Posting Komentar